Dulu waktu Jembatan Gantung Situ Gunung belum ada, kepingin banget ke The Canopy Walk di Taman Negara, Malaysia atau The Tree Top Walk di MacRitchie Reservoir, Singapura. Eh, pas Jembatan Gantung Situ Gunung udah jadi, katanya jembatan ini adalah yang terpanjang se-ASEAN lho! Coba kita bandingkan ya.
- The Canopy Walk di Taman Negara, Malaysia: panjang 530 meter, tinggi dari tanah 40 meter, tiket masuk RM 5 (sekitar Rp 17,000), sumber: website Taman Negara
- The Tree Top Walk di Macritchie Reservoir, Singapura: panjang 250 meter, tinggi dari tanah 25 meter, tiket masuk GRATIS, sumber: website Singapore National Park Board
- Jembatan Gantung Situ Gunung, Indonesia: panjang 243 meter, tinggi dari tanah 107 meter, tiket masuk Rp 16,000 untuk WNI masuk ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango + Rp 150,000 untuk paket paling basic ke kawasan wisata jembatan Situ Gunung, total Rp 166,000, sumber: website Kompas Travel
|
Suspension Bridge Indonesia vs. Singapore vs. Malaysia |
Hmm... kalau dilihat dari fakta di atas sih yang lebih panjang The Canopy Walk di Taman Negara, Malaysia ya. Bahkan sama The Tree Top Walk di Macritchie Reservoir, Singapura jembatan Situ Gunung masih sedikit lebih pendek.
Kalau ngikutin fakta di atas sih gelar yang didapat seharusnya "the highest" suspension bridge... dan juga "the most expensive" 😂 bukan "the longest." Ada yang tahu penjelasannya? Silakan komen di bawah ya.
Anyway, saya akhirnya kesampaian pergi ke Jembatan Gantung Situ Gunung di hari kerja karena emoh berdesakan sama banyak orang di weekend.
DAFTAR ISI
Usaha ke Jembatan Situ Gunung Pertama: GAGAL
Waktu touring Jawa Barat seribu kilometer di bulan Oktober, Situ Gunung menjadi salah satu tujuan kami. Kami sudah sempat sampai hampir di pintu masuk Situ Gunung, lalu ini terjadi:
Kami dicegat oleh beberapa orang yang tidak berseragam yang mengatakan bahwa Situ Gunung tutup karena PPKM. Tapi kalau masih mau masuk tetap bisa dengan membayar "administrasi" di sini, yaitu sebesar Rp 110,000 per orang untuk paket VIP (termasuk kendaraan dan makan siang).
Spontan kami kaget. Kami yang belum pernah ke Situ Gunung merasa aneh dengan harga paket wisata alam yang sampai ratusan ribu rupiah. Kami langsung berpikir bahwa kami sedang "dipalak" sama orang yang bahkan kami nggak tahu mereka itu petugas resmi atau bukan.
Setahu saya, tiket masuk ke Situ Gunung cuma Rp 50,000 per orang. Ya sudah, waktu itu kami batalkan niat kami untuk berwisata ke Situ Gunung.
Usaha ke Jembatan Situ Gunung Kedua: BERHASIL
Satu setengah bulan kemudian (Desember 2021) kami usaha lagi ke Situ Gunung dengan pemikiran ya sudah lah kalau disuruh bayar segitu, daripada nggak jadi terus.
Tapi ternyata sesampainya di sana, tidak ada lagi orang yang "malak" dan nagih pembayaran di luar pintu masuk. Kami pun berhasil masuk ke area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dengan membayar tiket resmi. Berikut harganya:
|
harta tiket masuk ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango |
Informasi lain:
- Syuting YouTube (mungkin juga sosmed lainnya): Rp 1,000,000
- Syuting sinetron atau layar lebar: Rp 10,000,000
- Photo shoot Prawedding: Rp 250,000
Kami membayar 2 tiket untuk umum dan 1 tiket motor dengan total Rp 37,000.
Setelah itu, untuk menuju Situ Gunung Suspension Bridge kita harus menuju ke loket yang berbentuk rumah segitiga dengan tulisan "Front Office" di atasnya.
Di dalam loket ini, ada maket area wisata Situ Gunung yang mendekati real. Masuk ke dalam lagi ada counter untuk membeli tiket ke Situ Gunung Suspension Bridge. Range harganya dari Rp 75,000 - Rp 280,000 per orang.
Begini detailnya:
- Rp 75,000 untuk paket Regular Plus (trekking sendiri kurang lebih 2.4 km pp dan termasuk welcome snack)
- Rp 100,000 untuk paket VIP (ke suspension bridge dengan shuttle dan trekking kurang lebih 1.0 km termasuk welcome snack all you can eat)
- Rp 125,000 untuk paket VVIP (dapat semua yang di VIP plus makan siang)
- Rp 280,000 untuk paket Ekspedisi Lembah Purba (jalur trekking yang lebih jauh dengan guide, menuju beberapa jembatan dan Curug Kembar).
Lalu juga ada price list untuk glamping dimulai dari Rp 550,000 untuk dua orang. Kalau kita glamping di sini maka paket Ekspedisi Lembah Purba jadi Rp 200,000 aja per orang.
Kami membeli dua tiket Reguler Plus saja karena jalannya cuma 2.4 km. Mungkin experience-nya pun akan lebih banyak. Jadi total untuk masuk ke kawasan wisata Situ Gunung ini kami merogoh kocek Rp 187,000 untuk dua orang.
|
loket masuk ke Kawasan Wisata Jembatan Situ Gunung |
Kawasan Wisata Situ Gunung yang Terkelola dengan Baik
Kawasan wisata Situ Gunung dengan suspension bridge ternyata dikelola oleh swasta. Jadi kawasan wisata ini sudah sangat rapih. Buat kalian yang hobi berpetualang naik gunung jangan harap trekking beneran.
Jalanan di seluruh kawasa wisata sudah berbatu rapih dan ada handrail-nya. Jadi menurut saya di kawasan wisata Situ Gunung ini ya kayak jalan-jalan santai biasa aja. Nggak ada capek-capeknya sama sekali.
Sepanjang perjalanan pun saya tidak melihat ada sampah yang bertebaran. Entah secara rutin dibersihkan oleh petugas atau pengunjung sudah tertib membuang sampah pada tempatnya. Saya doakan memang yang kedua lah kenyataannya.
Termasuk dalam kawasan wisata Situ Gunung ini adalah Curug Sawer. Area Curug Sawer juga sudah ada platform-nya. Jadi kalau mau foto-foto atau mengagumi keindahan Curug Sawer dari dekat nyaman banget.
Kawasan Wisata Situ Gunung Experience
Entrance
Setelah membeli tiket, kita tinggal mengikuti rute yang sudah tertata dengan rapih. Pertama kita akan melewati tangga dan tulisan "SITUGUNUNG SUSPENSION BRIDGE." Setelah itu kita akan melewati Loket Reguler yang kosong melompong. Entah buat apa loket ini.
|
welcome gate Situ Gunung Suspension Bridge |
Berjalan lagi, kita akan melewati suatu bangunan di mana kita menerima welcome snack. Tulisannya sih "Welcome Drink." Tapi karena dikasih snack juga, saya prefer bilangnya welcome snack. Dapetnya singkong rebus (yang tawar banget), pisang rebus, dan teh atau kopi hangat.
|
welcome snack Situ Gunung |
Yang saya suka penyajiannya pakai daun pisang. Eco-friendly banget.
Setelah itu, kita bisa duduk-duduk di depan teater. Sayangnya pas kami datang, nggak ada pertunjukan apa-apa. Hiks. Jadi kami hanya duduk-duduk sambil menikmati welcome snack.
Situ Gunung Suspension Bridge
Keluar dari teater, jalan bercabang menjadi dua: ke kiri jalur reguler dan ke kanan jalur VIP. Kalau kami ya... ke kiri dong ya. Hehe. Setelah berjalan sebentar sampai deh di Situ Gunung Suspension Bridge. Di weekdays gini aja masih ngantri lho... walaupun cuma dua kelompok saja di depan kami (saya pergi di hari Jumat).
|
jembatan pertama Situ Gunung |
Kesan pertama tentang suspension bridge: wah... besar dan kokoh sekali. Walaupun sedikit memicu adrenalin (apalagi untuk yang takut ketinggian: acrophobia) tapi saya tetap merasa safe karena di sisi kiri dan kanan jembatan dipasang kawat yang rapat dan kuat.
|
akhirnya kesampaian juga foto di Jembatan Situ Gunung |
Pemandangan di sekeliling jembatan pun luar biasa cantiknya. Rasanya kayak di Jurrassic Park. Saya mengkhayal tiba-tiba pepohonan bergoyang dan dai tengah-tengah hutan muncullah T-Rex. Hahaha. Berdiri di tengah jembatan Situ Gunung memang menimbulkan sensasi yang asyik.
|
pemandangan dari jembatan gantung Situ Gunung |
Oya, kami tuh dikasih semacam harness yang katanya amit-amit kalau jatuh bisa dikaitin di jembatan. Pertanyaannya: emang kalau jatuh trus sempet ya ngaitin harness ke jembatan? Ya udah lah ya, daripada nggak ada sama sekali.
Area Glamping dan Curug Sawer
Setelah menyeberangi jembatan Situ Gunung, kita akan sampai di area glamping. Di sini ada tenda tempat makan, cafe, dan area glamping itu sendiri.
|
area glamping di Situ Gunung |
Area glampingnya cukup luas nih. Next time mau coba ah, glamping di sini dan ambil paket yang Ekspedisi Lembah Purba.
|
Caramel Vietnam Dripdi Situ Gunung |
Saya sempat pesan Caramel Vietnam Drip di cafe-nya. Wah, ternyata kopinya enak. Sayangnya lupa foto cafenya dan bahkan lupa namanya. Duh, maaf ya... Pokoke dia ada di area glamping Situ Gunung. Kalau mau coba kopinya boleh banget, rasanya enak kok.
Selesai minum Caramel Vietnam Drip, kami lanjut lagi. Spot selanjutnya adalah Curug Sawer. Walaupun nggak terlalu besar tapi aliran air Curug Sawer ini lumayan deres dan cipratan airnya membentuk kabut. Seger bangettt.
Untuk masuk ke Curug Sawer sebenarnya ada dari titik lain yang bukan dari kawasan wisata Situ Gunung. Poinnya nggak jauh dari pintu masuk Situ Gunung. Bayarnya Rp 20,000. Cek map di bawah ya.
|
Curug Sawer di Situ Gunung |
Jembatan Merah
|
Jembatan Merah Situ Gunung, lebih kecil, lebih menegangkan |
Nah, selain Situ Gunung Suspension Bridge yang utama, ada jembatan kedua yang namanya Jembatan Merah. Jembatan ini memang secara ukuran lebih kecil dan posisinya juga sedikit lebih pendek daripada jembatan yang utama.
Tapi karena lebih kecil itulah Jembatan Merah jadi lebih seram daripada tetangganya yang lebih besar. Guncangan jembatan lebih terasa dan karena kawat samping kanan kiri lebih pendek sensasi mau jatuhnya lebih terasa lagi. Lumayan bikin deg-degan.
Jembatan Merah ini adalah spot yang terakhir. Setelah ini sebelum pintu keluar kita akan melalui semacam cafe tempat duduk-duduk yang pemandangannya indah. Setelah puas duduk-duduk kita bisa keluar dari kawasan wisata Situ Gunung.
Danau Situ Gunung
Situ Gunung sebenarnya adalah nama danau (situ) yang ada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Nah, situ ini lokasinya berada di luar kawasan wisata Situ Gunung.
Selesai berkeliling di kawasan wisata Situ Gunung, waktu kira-kira sudah menunjukkan pukul lima sore. Tadinya bimbang mau ke situ atau enggak karena udah sore. Tapi tanggung lah ya.. tinggal beberapa meter doang masa dilewatin.
Karena sudah sore, kawasan situ sebenarnya sudah mau tutup dan akses parkir pun hanya boleh buat yang mau camping. Tapi mas-mas setempat berbaik hati mengeluarkan "kebijakan" supaya kita bisa mampir sebentar ke situ. Jadilah kami membayar Rp 10,000 untuk mampir sebentar.
Di area sekitar Situ Gunung ini kita bisa camping. Waktu kami datang ada beberapa orang yang nongkrong-nongkrong dan juga ada yang akan berkemah. Suasananya memang sangat tenang. Danaunya yang tenang dan dikelilingi pepohonan membuat suasanya semakin terasa damai.
|
credit to: antaranews.com |
Waktu di sana saya lupa ambil foto karena terburu-buru. Tapi kurang lebih penampakannya mirip sama foto dari antaranews.com di atas tapi bebek-bebekannya udah pada karam.
Karena kami nggak punya banyak waktu, cukup tahu saja dulu untuk saat ini penampakan danau Situ Gunung. Lain kali kami akan berkunjung lagi ya...
Rumah Makan Joglo Peci
Di sekitar kawasan wisata Situ Gunung ada banyak penginapan dan restoran. Tapi sayangnya ada penginapan-penginapan yang kelihatannya bagus di sana nggak ada di Internet. Jadi kami menginap di tempat yang cukup jauh dari Situ Gunung.
Dulu waktu ke Situ Gunung yang pertama kali, kami makan di Kuliner Priuk Rengganis yang menurut saya oke banget. Makanannya enak dan harga wajar (Rp 60,000 untuk dua paket nasi timbel ayam bakar).
Nah, kali ini kami ingin coba resto yang lain dong. Kami berpapasan dengan satu bangunan Jawa yang menarik. Seluruh bangunan tertutup dengan ukiran-ukiran kayu. Ada dua lantai: lantai satu dengan meja dan tempat duduk, lantai dua indoor dengan settingan lesehan, lantai dua outdoor dengan meja dan bangku teras. Nama resto ini Joglo Peci.
Kami pilih duduk di lantai dua outdoor. Lalu memesan sop kambing, sate kambing, sate ayam, dua nasi, dan dua teh tawar hangat. Total Rp 90,000 saja. Rasanya cukup enak dan dari teras lantai dua kita bisa sambil melihat pemandangan kebun, pegunungan, dan sunset.
|
Rumah Makan Joglo Peci |
Kesimpulan
Kawasan wisata Situ Gunung worth it untuk dikunjungi walaupun dengan harga sampai ratusan ribu rupiah. Karena sudah terkelola dengan baik kita bisa menikmati alam di Taman Nasional ini tanpa bersusah payah mendaki gunung. Areanya juga bersih nggak kelihatan ada sampah yang berceceran.
Bahkan next time saya mau datang lagi buat glamping dan ambil trek Ekspedisi Lembah Purba. Untuk reservasi kalian bisa kontak dari info di bawah ini ya:
|
kontak Kawasan Wisata Situ Gunung |
So, gimana menurut kalian. Yang belum pernah ke Situ Gunung, apakah tertarik untuk ke sana? Atau kalau kalian sudah pernah, boleh ya cerita-cerita di kolom komentar.
Komentar
Posting Komentar
Komen dong...